Saturday, January 22, 2011

SBY Antek Yahudi AS


Kedekatan hubungan SBY dengan AS memang menimbulkan tanda tanya besar. Tampaknya hubungan dirinya dengan AS termasuk dalam hal ini Yahudi AS tidak hanya bersifat ekonomi politik, tetapi juga berdimensi emosional.


Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa kebanyakan dari pemimpin Indonesia belum mampu bahkan gagal menunjukan keberpihakan kepada rakyat kecil, apalagi kepada kaum Muslimin. Hal ini mungkin karena para pemimpin telah terbuai dengan posisi nyaman, sehingga yang terbesit dipikiran mereka hanyalah bagaimana mereka langgeng dan mengamankan kepemimpinannya. Atau justru kepemimpinan yang didapat karena besarnya andil dari AS sehingga mereka tidak bisa lepas dari balas budi dan kungkungan atau kuatnya cengkraman. 

Para pemimpin bersedia melakukan apa saja dengan dalih kerjasama. Bila benar demikian, para pemimpin seperti itu layak dikatakan sebagai antek, budak yang harus mau mengikuti tuannya. 

Dalam hal ini simaklah pernyataan SBY seperti di kutip dari International Herald Tribune (8/1/2003). Saat itu, SBY adalah seorang jenderal bintang tiga Angkatan Darat. Lelaki yang bertubuh tegap dan nampak gagah ini mengatakan, “I Love the United States, With all its faults. I consider it my second country”, bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih, “Saya mencintai Amerika dengan segala kesalahannya. Saya anggap Amerika adalah negeri kedua saya”.  

Tahun 2050 Rusia Bakal Jadi Bagian Negara Islam



Pakar Asia Tengah, Muhammad Salamah, dalam sebuah seminar tentang Islam di Rusia mengatakan, puluhan akademisi di Rusia telah menyimpulkan, berdasarkan perkembangan yang terlihat dari negara-negara Muslim pecahan Uni Soviet ini, maka pada tahun 2050 nanti negara Rusia diprediksikan akan menjadi bagian dari negara Islam.

Salamah kemudian menambahkan, sejak 20 tahun lalu dirinya terus mengamati perkembangan Islam di Rusia. Semenjak Muslim di sana berada di bawah pemerintahan yang komunis dan mengalami masa-masa pengekangan, seperti dilarangnya membawa mushaf Al Qur'an, masjid-masjid di tutup, hingga akhirnya sekarang, muslim Rusia telah mendapatkan hak-hak mereka dengan baik. Dan Islam pun kini menjadi agama kedua di negeri itu.

Islam Bangkit di Tunisia Pasca Jatuhnya Ben Ali


Setelah bertahun-tahun terkena pembatasan mengenakan jilbab dan shalat di masjid, jatuhnya rezim Presiden Zine el Abidine Ben Ali menghidupkan kembali harapan kebangkitan baru Islam di Tunisia.



“Tunisia keluar dari zaman kegelapan yang melanda seluruh alam politik dan sosial serta kebebasan beragama,” kata Profesor Noureddine Mokhtar el-Khademi kepada OnIslam.net dalam sebuah wawancara telepon Jumat (21/1/2011). “Religiusitas tidak diragukan lagi adalah fitur penting bangsa Tunisia yang dilemahkan selama beberapa tahun terakhir”, lanjutnya.



Presiden terguling, Ben Ali, melarikan diri ke Arab Saudi pekan lalu setelah berminggu-minggu menghadapi gelombang massa jalanan yang memprotes maraknya kemiskinan dan pengangguran.



Di bawah pemerintahan Ben Ali selama 23 tahun, Muslim Tunisia dilarang mengenakan jilbab di tempat umum. Masjid-masjid hanya dibuka sesaat sebelum waktu shalat dan segera tutup setelah shalat. Kaum Muslim juga dilarang shalat di masjid-masjid di luar waktu yang ditentukan pemerintah.



Beberapa kelompok politik dan gerakan Islam dilarang di bawah rezim Ben Ali, termasuk partai Islam An Nahdhah pimpinan Syaikh Rasyid Al-Ghanusyi (Rached Ghannouchi) yang terpaksa tinggal di pengasingan.



Pemerintah sementara pimpinan PM Mohamed Ghannounci hari Kamis menyetujui rancangan undang-undang amnesti umum bagi para tahanan politik.